BTemplates.com

Kategori

Kategori

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

BTemplates.com

Blogroll

About

Minggu, 15 Maret 2020

Kualitas Seorang Pencinta Rimba ”Bukan” Dipatok Dari Jumlah Rimba yang Dijajaki.



Ilustrasi Pendaki Gunung(kompas)
Come ON..Santuy aja apabila hadir gak percaya diri jika diri kita kurang banyak memiliki riwayat mendaki, karena sebenarnya diri kita lebih bagus disebabkan cinta kepada Rimba mu yang sangat loyal.

Kualitas Seorang Pencinta Rimba ”Bukan” Dipatok Dari Jumlah  Rimba yang Dijajaki.

Banyak Pejelajah pemula yang mengaku lebih gak PEDE dengan berbagai alibi dalam diri mereka. lebih-lebih lagi saat harus memberitahu seberapa banyak Rimba yang telah mereka daki. Menurut saya sih itu tidaklah hal yang penting untuk mengukur kamu Pendaki berkualitas atau bukan.

Menurutmu, jumlah Rimba yang pernah Kamu jelajahi itu penting apa belum sih? Menurutmu, Naon yang bisa disombongka berdasarkan sejumlah Rimba yang pernah Kamu jelajahi? Saya juga bisa belum tahu jawabannya bila wajib menanggapi hal-hal seumpama itu.

Meskipun menurut kenyataan, besaran akan sering kalah sama bobot. Jadi, hemat saya seberapapun Rimba yang Kamu jelajahi itu, tidak menggaransi bobotmu laksana ‘ Pendaki   Rimba’ lebih bagus dibanding mereka yang tidak sama sekali mengarungi Rimba.

Mendaki Sering, Tapi Nyampah DiMana-Mana.

Faktanya, mayoritas warga seyogyanya mengukur kelihaian menjajaki ini dari seberapa banyak menjajaki yang mereka lintasi. Namun, apa dampaknya bagi Gunung, jika mereka seorang Perindu Gunung ini gawenya hanya {nyampah|buang sampah dimana-mana waktu menjajaki? Gunung yang indah akan terkotori membludaknya sampah selanjutnya generasi kita tidak mungkin merasakan dapat menatapi keelokannya. nggak ada yang mungkin kepengen bila diminta untuk memilih ini bukan?
Semua orang tidak mau penutup yang sengsara, Alam wajib terus dijaga supaya selalu asri seiring populasi yang terus naik. tidak menurun, apalagi hilang. Kamu gak usah malu menjadi bagian Petualang yang jarang menjelajahi, yang seharunya Kamu dalam bagian Petualang  yang tetap mencintai Alam, ini minimal cukup supaya menjadikan hidupmu bermakna, kok.!!!

Lebih Bagus Gak Selalu Mendaki Gunung,, Namun Memilliki Kaliber Diri

Pendapat saya ya gak usah gembar-gembor kegiatan mendaki, tidak mayoritas pecinta memiliki kaliber diri untuk berprilaku kebaikan kepada Gunung. Yang sebaiknya di diumumkan itu bagaimana langkah menjaga Gunung, (bukan|jangan} berbondong-bondong mencari keindahan, menginjak-injak tumbuhan, membuang bendan tak berguna tidak pada tempatnya, membunuh kelompok para satwa Gunung tiada memperhatikan dampaknya.
selanjutnya siapa yang akan dihukum jika telah kayak ini? Kamu yang jarang melintasi Alam tepatnya juga akan terseret disalahkan dalam masalah ini bukan? untuk nama kerusakan Alam, lalu buat apa menggadang-gandang jumlah Alam yang Kamu daki? Tidak faedah bukan?

Ngapain Sih Tujuanmu Melintasi? Foto-Foto? Refreshing ? follower ?
Setiap orang memiliki tujuannya masing-masing saat memutuskan untuk menjelajahi Rimba. Bagi saya, menjelajahi Rimba haruslah memiliki tujuan, lalu buat apa menjelajahi Rimba kemana-mana namun tidak pernah ada tujuan dari ekspedisi jauh menghadang matahari dan hujan saat menjelajahi Rimba.

Apa yang Kamu lakukan hanya mungkin berbuah percuma saat Kamu tidak tahu hal sebenarnya tujuanmu menjelajahi Rimba. {Yang jelas|Pastinya|Tentunya, foto-foto cantik atau ikut-ikutan itu tidaklah suatu tujuan. Jangan sampai Kamu hanya mau ikut-ikutan kawan-kawan menjelajahi mu, kamu dapat menyesal karena Kamu sebatas akan memperoleh kaki yang pegal dan perut lapar.
Lakukan!! Perhatikan lagi, goal menjelajahi itu apa. Gak masalah Kamu cuman menjelajahi di beberapa Hutan, yang pasti goalmu selama menjelajahi Hutan itu memiliki goal yang terencana bukan sebatas guna selfie.

Apa yang Sudah Kamu Lakukan Terhadap Hutan Selama Kamu Melintasi Hutan?

Akar dari ‘apa yang telah Kamu perbuat’ sebenarnya adalah berawal dari targer Kamu mendaki. Jangan bingung ketika saya membahas sumber ini. Jangan berlebihan bawa perasaan dan murung jika Kamu tak sempat berbuat apa-apa selama sejarah mendaki. Melangkahlah kedepan dan perbaiki diri menjadi penjelajah yang lebih dewasa, ciptakan hal-hal yang lebih berarti dalam dunia pendakian mu.

Bilamana|Bila} sejauh ini mendaki cuman untuk hura-hura dengan kawan, serta foto-foto bersamaan, berbesar harilah dirimu, manusia memang tempat salah. anak kecil juga belajar untuk berjalan, Kamu tidak usah sedih memikirkan hal-hal yang telah Kamu perbuat kepada Alam selama ini. Belajarlah bertahap menyukai Alam maka Kamu akan tahu hal-hal yang sepatutnya Kamu perbuat sepanjang ini.

Tidak Masalah Rimba yang Kamu daki Sedikit, yang Penting Jumlah Kesukaan Rimba-mu Sangatlah Banyak

Terakhir.., Kamu tidak harus gak PEDE menjadi penjelajah yang memiliki pengalaman melintasi  Rimba yang tidak banyak selama karir melintasi mu. Jangan membuat berfikir bila kamu bukan anak Rimba sejati. Penilaian penjelajah sejati itu bukan hanya berkenaan  banyak Rimba yang Kamu daki, sebaliknya seberapa besar kesetiaanmu melestarikan alam disekitar

0 komentar:

Posting Komentar